Meskipun ODP dan PDP sudah melakukan isolasi mandiri, sebagian masyarakat tetap menganggap bahwa menderita penyakit ini sebuah aib, bahkan ada yang menutup akses keluar masuk rumah selama isolasi mandiri. Hal ini bertolak belakang dengan anjuran pemerintah yang semestinya bergotong royong memerangi COVID-19.
Dengan kegiatan Advokasi, Koordinasi dan Edukasi RSUD Kelet memastikan ketangguhan sosial, tidak ada stigma bagi ODP dan PDP baik petugas kesehatan maupun masyarakat melalui pemantauan berkala bersama Stakeholder terkait. Selama ini, pemantauan yang dilakukan melalui online baik by phone, Whatsapp dan video call serta tidak pernah melibatkan stakeholder terkait. Hal ini menyebabkan mereka kurang terkontrol sehingga mengalami perburukan kondisi dan harus masuk rumah sakit untuk di rawat.